
Esports World Cup Level Up
Esports World Cup: Level Up – Lebih dari Sekadar Game, Ini Hidup dan Mimpi
Saat sebagian orang memandang esports hanya sebagai permainan, ada dunia lain di balik layar yang penuh keringat, air mata, dan perjuangan tak terlihat. Mulai hari ini, kita disambut oleh sebuah karya dokumenter inspiratif bertajuk Esports World Cup: Level Up, yang resmi tayang di Prime Video sejak Jumat (6/6). Serial lima episode ini bukan sekadar tontonan, series ini adalah cermin dari semangat, dedikasi, dan perjalanan hidup para bintang esports dunia.
Disutradarai oleh pemenang Emmy Award, R.J. Cutler (Billie Eilish: The World’s a Little Blurry, Elton John: Never Too Late), dokumenter ini menyajikan pandangan mendalam dan emosional ke balik panggung Esports World Cup 2024 yang digelar di Riyadh, Arab Saudi. Lewat kisah nyata, kita diajak menelusuri kehidupan para pemain, manajer, dan tim yang hidup dan bermimpi di tengah sorotan industri yang kini bernilai miliaran dolar!
Serunya lagi, banyak banget yang udah sharing momen nobar mereka sambil reaksiin episode demi episode Level Up. Jadiin momen nonton kamu lebih hidup dan bermakna bareng komunitas yang ngerti kamu! Biar makin seru, bisa sambil diskusi di grup chat, bikin reaksi live, atau ikut obrolan rame di media sosial. Di ManiaPlay juga lagi hangat-hangatnya bahas series Esports World Cup: Level Up ini, jadi kamu bisa ikut vibes-nya sambil nikmatin pengalaman nonton yang lebih hidup dan nyambung dengan sesama gamers di ManiaPlay!
Perjuangan dari Jalanan ke Panggung Dunia

Level Up ga cuma tentang siapa yang menang atau kalah. Ini adalah cerita tentang orang-orang yang bertarung bukan cuma demi piala, tapi demi harapan hidup.
Seperti Soka dari Team Falcons, yang tumbuh di lingkungan keras Oakland dan kini menjadi motor semangat timnya! Seorang kapten vokal yang tak hanya menantang musuh, tapi juga masa lalunya sendiri.
Atau Sanford dari Team Liquid, yang di usia 19 tahun harus memikul tanggung jawab besar sebagai tulang punggung keluarga setelah sang ayah terkena stroke. Di balik kemenangannya, ada tekanan dan air mata yang tak banyak orang lihat.
Ada pula legenda hidup seperti Faker dari T1. Salah satu ikon Gaming Korea Selatan yang dikenal layaknya artis K-pop. Bagi Faker, lawan terbesarnya bukan hanya tim lain, tapi juga bayangan dari reputasi legendaris yang harus terus ia buktikan.
Drazah dari Atlanta FaZe, yang berasal dari North Pole, Alaska, yang dibesarkan bersama ketujuh orang saudara kandungnya membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk mencapai panggung dunia.

Dan jangan lewatkan kisah inspiratif dari tanah air: Chel dan Cinny dari Team Vitality, duo bersaudara asal Indonesia yang mendominasi kancah Mobile Legends wanita sejak 2021. Tapi kemenangan mereka hampir terhenti karena kabar duka yang datang tepat di hari kedatangan mereka di Riyadh.
Cerita yang paling menggugah datang dari Yevhen Zolotarov, CEO NAVI, yang tak hanya bertarung di panggung esports dunia, tapi juga membawa semangat dan harapan dari tanah kelahirannya yang sedang dilanda perang. Di balik strategi dan eksekusi turnamen, Yevhen memikul beban emosional untuk memberi kekuatan bagi keluarga dan rekan-rekannya yang masih bertahan di Ukraina! Sebuah perjuangan yang jauh melampaui layar monitor.
Sementara itu, Mossad Aldossary, CEO muda Team Falcons, merasakan tekanan luar biasa saat memimpin klub favorit Arab Saudi di kampung halamannya sendiri. Usianya baru 24 tahun, tapi tanggung jawab untuk membawa pulang kemenangan di tanah kelahiran membuatnya harus berdiri tegak di tengah sorotan nasional. Bagi Mossad, ini bukan cuma soal trofi, tapi juga soal harga diri dan mimpi besar yang ia bangun bersama timnya.
EWC Club Championship: Dominasi Dunia, Mimpi Nyata
Esports World Cup bukan hanya event turnamen tahunan, ini panggung tempat mimpi-mimpi besar bertemu realita! Lewat EWC Club Championship, 200 klub dari 100 negara bertarung di lebih dari 20 game demi memburu kejayaan dengan semangat yang tak kenal lelah. Setiap kill, setiap assist, setiap ronde yang dimenangkan punya arti besar. Karena di EWC, margin kemenangan bisa ditentukan oleh detik dan detail terkecil.
Dengan total hadiah lebih dari $60 juta, EWC jadi turnamen esports dengan prize pool terbesar sepanjang sejarah. Tapi nilainya tak hanya soal angka. Bagi banyak pemain, ini adalah tentang pembuktian. Tentang membayar kembali pengorbanan demi sampai ke panggung dunia, tentang membawa nama bangsa ke panggung dunia, dan tentang menjadikan mimpi masa kecil sebagai jalan hidup yang nyata.
Di sinilah momen-momen paling emosional tercipta, ketika kemenangan bukan cuma soal piala, tapi tentang harapan yang berubah jadi kenyataan. EWC bukan hanya milik para juara, tapi milik mereka yang berani bermimpi lebih tinggi.
Esports World Cup: Level Up – Bukan Sekadar Game, Ini Tentang Hidup!
“Yang membuat saya tertarik pada Esports World Cup adalah kisah-kisah manusia yang terungkap di dalamnya,” ujar R.J. Cutler. “Level Up memperlihatkan bagaimana tekanan dan persaingan mengungkap karakter sejati para pemain.”
Melalui sudut pandang yang jujur dan mendalam, Esports World Cup: Level Up menghadirkan wajah lain dari dunia game. Lebih manusiawi, lebih emosional, dan jauh lebih besar dari sekadar joystick dan layar.
Serial dokumenter ini ditayangkan secara eksklusif di Prime Video di lebih dari 240 negara. Jangan hanya jadi penonton, rasakan semangatnya dan temukan inspirasimu di balik perjuangan para atlet esports dunia.
Dan kalau kamu ingin terus update dengan kabar terkini dunia gaming, esports, dan teknologi lifestyle, jangan lupa mampir ke Maniaplay buat konten eksklusif, behind-the-scenes menarik, dan ngobrol bareng sesama gamers lewat Maniaplay Gaming Room! buat konten eksklusif dan behind-the-scenes menarik!
#LevelUpYourLife #EsportsWorldCup #Maniastyle #Maniaplay