Ketika sebuah era berakhir, biasanya dunia esports langsung heboh dan kali ini, giliran BOOM Esports yang bikin komunitas Dota 2 berkabung massal. Pada 8 Desember 2025, organisasi esports asal Asia Tenggara itu resmi menutup divisi Dota 2 mereka setelah delapan tahun bertarung di panggung lokal, SEA, hingga level dunia. Untuk para pembaca setia slotmania, kabar ini bukan sekadar headline biasa, tapi titik balik penting di ekosistem kompetitif MOBA paling ikonik.
Kenapa sih tiba tiba Boom Esports menutup divisi Dota 2 nya? Yuk kita bahas bareng di Website Maniaslot!
Puncak Kejayaan BOOM: Dari 2017 sampai Tahun Keemasan 2022

BOOM Esports bukan tim baru yang “sekadar lewat”. Mereka membangun reputasi dari nol sejak 2017, dan nama mereka mulai menggema di regional SEA, hingga akhirnya mencium aroma scene global.
Tahun 2022 jadi tahun paling “meledak” untuk BOOM. Beberapa highlight pentingnya:
- Top-12 di ESL One Stockholm Major
- Top-8 di PGL Arlington Major
- Dikenal sebagai salah satu tim SEA paling stabil saat itu
Tak sedikit analis yang menyebut bahwa BOOM punya “DNA kompetitif yang matang”. Bahkan banyak fans yang berharap mereka akan menyalip dominasi tim-tim China dan Eropa jika konsistensi terus dipertahankan.
Namun dunia esports tidak pernah memberi jaminan. Begitu ritme performa menurun, persaingan langsung menggigit.
BOOM Esports 2025: Momentum Hilang dan Tekanan Kompetitif
Memasuki 2025, performa BOOM mulai menunjukkan red flag. Mereka kesulitan bersaing di turnamen-turnamen internasional, sementara patch gameplay terus berubah dan meta makin dinamis. Bahkan investasi organisasi esports global juga menghadapi pembatasan game di beberapa negara, termasuk regulasi streaming, sponsorship, dan batasan waktu bermain bagi pro-player muda.
Kombinasi faktor internal dan eksternal membuat BOOM berada dalam titik krusial: bertahan sambil terseok-seok, atau melakukan reset besar.
Akhirnya, keputusan pahit itu diambil.
BOOM Esports resmi menutup divisi Dota 2.
Komunitas sempat berdebat, mulai dari fans hardcore, analis caster SEA, sampai pembaca setia Maniaslot sekalipun. Namun secara realistis, langkah ini bukan sekadar “menyerah”, melainkan restrukturisasi matang.
The International 2025 (TI12): Perjalanan Terakhir
Kehadiran mereka di TI12 menjadi panggung LAN terakhir sebelum tirai ditutup. BOOM finis di posisi 15 besar, pencapaian yang masih layak dihargai mengingat banyak tim SEA yang bahkan tak lolos kualifikasi.
Namun TI12 juga memperlihatkan jurang kemampuan yang makin melebar antara BOOM dan tim top-tier dunia. Momentum yang dulu mereka punya, kini terasa seperti nostalgia.
Perpisahan Dreamocel: Simbol Emosional Era BOOM Esports
Tak lengkap membahas BOOM tanpa menyebut Randy “Dreamocel” Sapoetra. Ia bukan hanya pemain; ia simbol dedikasi dan loyalitas.
Empat tahun bersama BOOM, dari:
- Menjuarai turnamen nasional
- Jadi tim Indonesia pertama yang lolos DPC via SEA Qualifier
- Sampai jadi wakil Tanah Air di turnamen-tier dunia
Dreamocel adalah wajah yang selalu identik dengan BOOM Esports.
Pernyataan CEO BOOM, Gary Ongko Putera, bahkan terasa seperti surat cinta untuk keluarga sendiri. Gary menyebut Dreamocel sebagai “adik” dan salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah BOOM.
Kepergiannya bukan drama, tapi momen emosional yang menutup satu bab besar sejarah esports Indonesia.
Fokus Baru BOOM Esports: Peran Baru, Game Baru, Ambisi Baru
Meski Dota 2 sudah ditinggalkan, BOOM tidak hilang. Mereka hanya melakukan pivot strategis.
Divisi aktif BOOM saat ini mencakup:
1. VALORANT
Sempat promosi ke VCT Pacific, meski kini kembali ke Challengers. BOOM tetap jadi salah satu organisasi SEA yang paling stabil dalam nurturing talenta FPS.
2. Honor of Kings
Prestasi signifikan: Juara Philippines Kings League Spring 2025.
Ini membuktikan bahwa MOBA mobile masih jadi lahan potensial untuk BOOM.
3. PUBG Mobile
Divisi ini masih berjalan dan ikut mengamankan branding BOOM di ekosistem mobile esports.
Simplenya buat Slotmania:
BOOM tidak mundur dari esports. Mereka hanya merapikan line-up dan memindahkan kekuatan ke game yang lebih relevan dan sustain.
Warisan BOOM Esports di Dota 2
Warisan mereka tidak bisa dihapus:
- Jadi tim SEA paling konsisten di 2022
- Membawa pemain Indonesia bersinar di panggung global
- Mendorong talenta lokal masuk radar internasional
- Menjadi kebanggaan komunitas esports Indonesia
Slotmania, para pembaca Situs Resmi Maniaslot, dan seluruh fans mungkin kehilangan, tapi kontribusi BOOM akan terus dikenang.
Bab Baru untuk Beast dari SEA
Keputusan menutup divisi Dota 2 bukan akhir dari BOOM Esports. Ini hanya rebranding strategi agar mereka tetap relevan, kompetitif, dan mampu berkembang mengikuti pergeseran industri esports internasional.
Untuk para pembaca Maniaslot Official, terus ikuti perkembangan esports dan update terbaru seputar analisis game, roster, dan turnamen hanya di Maniaplay!
Karena pada akhirnya, seperti yang selalu dikatakan BOOM:
Stay Hungry, Hungry Beast.
