Sony Cabut Beberapa Fitur PSN dari PS4 Mulai 2026, Akhir Sebuah Era? Masih ingat sensasi pertama kali pegang PlayStation 4 di 2013? Grafisnya bikin melongo, kontrolernya ergonomis, dan ekosistem PlayStation Network (PSN)-nya bikin dunia gaming terasa lebih hidup. Tapi sayangnya, masa itu bakal segera berakhir.
Menurut laporan dari Insider Gaming dan jurnalis kenamaan Tom Henderson, Sony sedang bersiap mencabut sejumlah fitur layanan PSN di PS4 mulai musim semi 2026. Bukan rumor iseng doang, ini bagian dari rencana besar Sony untuk menutup lembaran terakhir era PS4, dan melangkah penuh ke masa depan PlayStation 5 (dan mungkin PS6).
Apa Saja Fitur PSN PS4 yang Akan Hilang?

Dokumen internal yang bocor mengungkap beberapa fitur penting yang akan dihapus:
- Activity Feed Web API
- Shared Media Web API
- Title Small Storage & User Storage
- Word Filters
- Users and Profiles API
Bagi gamer casual, mungkin daftar di atas terdengar teknis. Tapi bagi developer dan komunitas yang masih aktif di PS4, ini kabar besar. Karena API (Application Programming Interface) adalah “jembatan komunikasi” antara game dan layanan PSN.
Artinya? Game baru PS4 tidak akan bisa lagi terhubung secara langsung ke beberapa layanan PSN. Aktivitas seperti share gameplay, sinkronisasi profil, hingga penyimpanan data personal bakal jadi masa lalu.
Mengapa Sony Menghapus Fitus PSN PS4?

Kalau kamu ngikutin tren, langkah ini sebenarnya bisa ditebak. Sejak PS5 rilis pada 2020, Sony udah mulai pelan-pelan menggeser fokusnya. Tahun depan, PlayStation Plus juga akan berhenti menyertakan game PS4 baru.
Secara bisnis, ini langkah efisiensi. PS4 memang masih populer (lebih dari 117 juta unit terjual!), tapi biaya untuk mempertahankan server, API, dan layanan PSN versi lama terus meningkat. Sony memilih mengalokasikan sumber dayanya buat mendorong ekosistem PS5 dan cloud gaming yang sedang naik daun.
Namun, tetep aja buat banyak gamer, ini terasa seperti akhir masa kecil.
Dampak untuk Developer dan Komunitas
Dari sisi developer, kebijakan ini cukup bikin pusing. Tanpa API seperti Title User Storage, pengembang kehilangan kemampuan untuk menyimpan data unik tiap pemain, mulai dari progress game, loadout senjata, hingga pengaturan khusus.
“Efek domino-nya? Kemungkinan besar bakal makin sedikit game baru yang rilis di PS4 mulai 2026,” tulis Tom Henderson.
Dan ya, ini bisa jadi pukulan telak bagi komunitas yang masih setia di PS4 terutama di pasar Asia Tenggara, di mana harga PS5 masih belum bisa dibilang “ramah dompet”.
Apakah PS4 Akan Benar-Benar Mati?
Belum tentu. Sony belum akan “mematikan” PSN sepenuhnya di PS4, tapi mereka sedang menutup akses ke fitur-fitur yang sifatnya sosial dan konektif. Game lama masih bisa dimainkan, bahkan beberapa update mungkin tetap hadir. Tapi kalau kamu berharap PS4 bakal terus punya game baru multiplayer, itu kemungkinan besar akan jadi kenangan.
Yang menarik, langkah ini juga membuka ruang untuk pasar retro gaming dan komunitas emulator yang selama ini jadi underground hero dunia gaming. Siapa tahu, PS4 bakal jadi konsol nostalgia seperti PS2 masih dicari, masih dimainkan, tapi tak lagi di bawah sayap Sony.
Di Maniaplay, kita sering bahas gimana industri gaming berubah cepat banget. Dan langkah Sony ini adalah bukti nyata bahwa teknologi selalu punya “masa aktif.”
PS4 yang dulu dianggap puncak inovasi kini mulai digantikan oleh generasi baru. Tapi bukan berarti gamer kehilangan semuanya. Justru, ini saatnya kita adaptasi. Gamer gen-Z bisa belajar gimana perusahaan besar seperti Sony berani memotong masa lalu demi masa depan yang lebih efisien dan cloud-based.
Sebuah Perpisahan, tapi Bukan Akhir
Mungkin ini terdengar sentimental buat sebagian SlotMania, tapi PS4 bukan sekadar mesin, dia simbol era di mana gaming berkembang dari hobi jadi budaya. Dan sekarang, Sony resmi menulis bab terakhir dari buku itu.
Jadi, buat kamu yang masih main di PS4, nikmatilah masa-masa terakhirnya. Main lagi game legendaris kayak The Last of Us Part II atau Ghost of Tsushima. Siapa tahu, dua tahun lagi, itu semua jadi memorabilia digital paling dicari.
Oh ya, sebelum tutup tab ini, kasih pendapat kamu di kolom komentar deh menurut kamu, langkah Sony ini langkah bijak atau justru terlalu cepat? Dan jangan lupa klik tombol Share di bawah biar teman-teman gamer lain juga tahu kabar ini.
Karena di dunia gaming, nostalgia itu selalu lebih seru kalau dibagi bareng komunitas. đź’™
